Parenting Workshop: Why children bully?

15 Jul 2018

Kehidupan anak-anak tidak bisa lepas dari “bullying” (perundungan), bahkan bisa dibilang perundungan bisa saja terjadi di mana pun dan kapan pun, dan rasanya sulit untuk dihindarkan oleh mereka. Perundungan juga merupakan salah satu faktor yang akan membentuk karakter dan perilaku anak-anak di masa depan. Tentu sudah seharusnya hal ini menjadi sorotan bagi banyak orang khususnya orang tua murid agar ke depannya orang tua lebih waspada terhadap perilaku perundungan yang sering terjadi di lingkungan anak-anak dan remaja.

Dhammavihārī Buddhist Studies (DBS) percaya bahwa pembekalan untuk orang tua tentang pentingnya pengawasan terhadap perundungan ini sangat penting. Demi mendukung hal ini, DBS mengadakan sebuah seminar yang bertemakan ”Why Children Bully?”.

Seminar ini dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2018 ini dibawakan oleh Ibu Hanlie Muliani, M. Psi. Beliau adalah seorang psikolog dan juga pendiri SOA (Sahabat Orang Tua dan Anak) yang memfokuskan karyanya pada dunia pengasuhan (parenting) dan pendidikan di Indonesia. Dalam seminar ini, Ibu Hanlie menjelaskan bahwa pengaruh dari orang tua sangat penting untuk mencegah terjadinya perundungan apalagi untuk anak-anak, karena anak-anak cenderung menjadikan orang tuanya sebagai contoh atau panutan. Maka dari itu, perilaku orang tua dalam kehidupan sehari-hari akan berpengaruh besar untuk perkembangan anak ke depannya. Tidak hanya itu, orang tua juga harus memberikan pengertian tentang perundungan agar anak-anak lebih memahami tentang dampak yang mungkin ditimbulkan oleh perundungan ini sendiri, hal ini tentunya akan mencegah kemungkinan terjadinya perundungan dalam kehidupan sehari-hari.

Bu Hanlie juga menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan jika seorang anak menjadi korban perundungan. Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah meyakinkan agar anak tidak menjadikan perundungan sebagai hal yang perlu mereka pikirkan, melainkan fokus terhadap kelebihan sang anak dan juga tetap memberikan dukungan kepada anak, serta memberikan arahan agar anak tetap memiliki cara pikir yang positif. Sesi seminar ini ditutup dengan apresiasi dari Bu Hanlie kepada para orang tua yang hadir yang sudah sangat peduli terhadap pertumbuhan anaknya dan ikut serta dalam mencegah terjadinya perundungan kepada anak.

(Wirananda)