324. Demikian juga, seorang yang telah mencapai pengetahuan yang tertinggi (vedagū), terlatih dengan baik (bhāvitatta), banyak pengetahuan (bahussuta) dan memiliki sifat yang tidak mudah terganggu (avedhadhamma); dia mampu menolong orang lain—yang memiliki telinga yang siap mende...
Selengkapnya
Kajian Tipiṭaka
324. Demikian juga, seorang yang telah mencapai pengetahuan yang tertinggi (vedagū), terlatih dengan baik (bhāvitatta), banyak pengetahuan (bahussuta) dan memiliki sifat yang tidak mudah terganggu (avedhadhamma); dia mampu menolong orang lain—yang memiliki telinga yang siap mende...
Selengkapnya
322. Demikianlah, tanpa memahami Dhamma, tanpa mencermati maknanya dari mereka yang mempunyai banyak ilmu, tidak mengetahuinya sendiri, belum menemukan keraguan, bagaimana bisa dia menolong orang lain untuk mengalaminya (nijjhapetuṃ)?
Selengkapnya
321. Seperti halnya dengan seorang laki-laki yang telah turun ke sungai, aliran airnya besar dengan arus yang deras; dia terseret mengikuti arus, bagaimana dia bisa menolong orang lain untuk menyeberang?
Selengkapnya
320. Akan tetapi apabila berlatih dengan seseorang yang bodoh dan rendah, penuh dengan kedengkian dan belum mencapai (tujuan); tidak memahami Dhamma di sini; belum melenyapkan keraguan, seseorang mengalami kematian.
Selengkapnya
319. Setelah menyimak dan memahami maknanya, orang bijaksana melatihnya sesuai dengan Dhamma. Dia yang penuh perhatian bergaul dengan (guru) seperti itu menjadi terpelajar (viññū), bijak (vibhāvī) dan terampil (nipuṇa).
Selengkapnya