318. Seseorang hendaknya menghormatinya, darinya dia mengerti Dhamma. Seperti para dewata menghormati Inda. Dihormati, seseorang yang mempunyai banyak ilmu ( bahussuta)—senang hati dengan dia—mengungkap Dhamma.
Selengkapnya
Kajian Tipiṭaka
Kemudian atas dasar intuisi atau kecerdasan yang mungkin saja merupakan efek dari pāramī yang sudah penuh, mereka kemudian merenung dan mencermati ajaran tersebut. Mereka mulai mencermati ( upaparikkhantā) awal, tengah dan akhir dari ilmu tersebut. Mereka menemukan awal dan tenga
Selengkapnya
Nāvā artinya perahu. Perahu-perahu, di sini, hanyalah istilah yang dipakai oleh Buddha di Sutta ini untuk menjelaskan Dhamma. Sutta ini juga dikenal sebagai khotbah tentang Dhamma ( Dhammasutta).
Selengkapnya
332. Mereka yang senang di dalam Dhamma yang disampaikan oleh para orang suci tidak ada taranya dalam hal ucapan, pikiran dan perbuatan. Kukuh dalam kedamaian, kelembutan dan samādhi; mereka telah sampai pada esensi dari pengetahuan kitab suci dan kebijaksanaan.
Selengkapnya
331. Apa yang dipahami adalah esensi dari kata-kata yang dikatakan dengan indah, samādhi adalah esensi dari apa yang telah dipelajari dan dipahami. Kebijaksanaan dan pengetahuan kitab suci tidak berkembang untuk dia yang impulsif dan ceroboh.
Selengkapnya
330. Setelah menghancurkan canda, cakap-angin, ratap tangis, kejengkelan, perilaku yang munafik, licik, keserakahan, kesombongan, ketidaksabaran, sifat kasar, cacat dan kegilaan; seseorang hidup bebas dari keangkuhan dan hati yang teguh.
Selengkapnya